EPIDEMIOLOGY INVESTIGATION
(PENYELIDIKAN EPIDEMOLOGI)
Malaria,TB Paru,Campak,Kematian Ibu,Kematian Bayi
MALARIA
Malaria adalah penyakit disebabkan oleh parasit plasmodium. Penyakit merebak melalui gigitan nyamuk Anopheles yang telah dijangkiti parasit (sporozoites) berkenaan.
Penyelidikan epidemiologi ;
1. Pencarian data penderita atau tersangka Malaria lainnya baik mencari data di Puskesmas maupun Rumah sakit terdekat
2. Pemeriksaankeberadaan vektor dengan memeriksa apakah jentik di rumah penderita malaria/tersangka dalam radius 2-3 km (berdasarkan jarak terbang nyamuk Anopheles sp. Dan tempat – tempat umum yang sering dikunjungi penderita/tersangka contoh : Masjid,WC umum,pasar dsb
Tindak lanjut
Apabila ditemukan penderita malaria lain atau ada jentik Anopheles sp.sudah jelas di daerah tersebut berpotensi penyebaran Malaria dan bila ada penderita demam berulang setiap 24 jam sekali,48 jam sekali,72 jam sekali.
Maka dilakukan :
Penyuluhan 3 M plus
(1) Penyuluhan pada mesyarakat untuk menghindari atau mengurangi kontak gigitan nyamuk Anopheles spp dengan memakai kelambu, penjaringan rumah, pemakaian repellent dan obat nyamuk
(2)membunuh nyamuk dewasa dengan menggunakan berbagai insektisida,dan fogging (pengasapan)
(3)membunuh jentik (tindakan anti larva) baik secara kimiawi
(larvacida) maupun biologi (ikan, tumbuhan, jamur, bakteri),
(4) mengurangi breeding places
(5) mengobati penderita malaria,
(6) pemberian pengobatan pencegahan (profilaksis) dan vaksinas
ü Bila tidak ditemukan,maka hanya melakukan penyuluhan 3 M plus dan penambahan pengetahuan tentang malaria pada masyarakat
TUBERCULOSIS PARU (TB PARU)
Penyakit Tuberkulosis: adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
Penyelidikan epidemologi
Ø Pencarian penderita/tersangka TB PARU lainnya yang mempunyai gejala umum dan khusus di Puskesmas ataupun Rumah Sakit maupun interview dengan masyarakat
Ø Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga SPS BTA hasilnya positif.
Ø Lingkungan ataupun tempat yang beresiko di daerah penderita berkembangnya Mycobacterium tuberculosis seperti lingkungan buruk yang lembab dan kotor,penjara,daerah status ekonomi sosial rendah
Ø Pencarian penderita HIV/AIDS di dareh setempat dan memeriksa apakah positif TB paru atau tidak
Tindak Lanjut
Bila ditemukan penderita dengan Gejala Umum :Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih.Gejala Lain Yang Sering Dijumpai :Dahak bercampur darah.Batuk darah.Sesak napas dan rasa nyeri dada.Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.Maka dilakukan :
v Pengobatan segara pada penderita TB PARU dengan DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy). Dalam strategi ini ada tiga tahapan penting, yaitu mendeteksi pasien, melakukan pengobatan, dan melakukan pengawasan langsung.
v Pemberian imunisasi BCG terhadap mereka yang tidak terinfeksi TB
v Beri penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara penularan dan cara-cara pemberantasan serta manfaat penegakan diagnosa dini serta cuci tangan dan praktek menjaga kebersihan rumah harus dipertahankan sebagai kegiatan rutin.
v Pengawasan Minum obat secara langsung terbukti sangat efektif dalam pengobatan TB
Bila tidak ditemukan penderita lain maka yang harus dilakukan adalah Penyuluhan tentang TB Paru,pencegahan dan penanggulangannya.Serta pemeriksaan rutin terhadap anggota keluarga penderita
CAMPAK
Suatu penyakit virus akut yang sangat menular dengan gejala awal berupa demam, konjungtivitis, pilek, batuk dan binti-bintik kecil dengan bagian tengah berwarna putih atau putih kebiru-biruan dengan dasar kemerahan di daerah mukosa pipi (bercak Koplik). Tanda khas bercak kemerahan dikulit timbul pada hari ketiga sampai ketujuh; dimulai di daerah muka, kemudian menyeluruh, berlangsung selama 4-7 hari, dan kadang-kadang berakhir dengan pengelupasan kulit berwarna kecoklatan. Penyebab infeksi - virus campak, anggota genus Morbillivirus dari famili Paramyxoviridae.
Penyelidikan Epidemiologi
Pencarian penderita / tersangka lainnya yang mengalami gejala campak yang tinggal di daerah tersebut baik melalui pencarian data di Puskesmas,Rumah sakit maupun bertanya langsung pada masyarakat.
Tindak Lanjut
Jika terbukti terdapat penderita campak maka dilakukan :
Pengobatan segara pada penderita dan disarankan tidak berinteraksi dengan banyak orang (tinggal di rumah) selama 4 hari untuk menghindari penularan
Pemberian imunisasi campak pada masyarakat yang belum terkena campak
Dan terutama pemberian imunisasi campak terhadap anak-anak (populasi berisiko)
Bila tidak ditemukan penderita lain ataupun yang beresiko maka diberikan penyuluhan tentang campak,imunisasi campak terhadap anak-anak,dan penanganannya.
Kematian Ibu
Kematian ibu di Indonesia disebabkan faktor kemiskinan, rendahnya pendidikan, kurangnya akses terhadap informasi, tingginya peranan dukun dan terbatasnya layanan medis modern, budaya patriaki yang masih kental. Perempuan tidak memiliki kendali penuh atas dirinyaSeringkali perempuan tidak berkuasa kapan dia harus mengandung. Padahal disaat itu mungkin kondisi kehamilan berbahaya bagi dia.
Penyelidikan Epidemiologi
v Pendataan kematian ibu hamil di Puskesmas Rumah sakit maupun bertanya pada masyarakat
v Diberikan upaya pencegahan bila memang terjadi kematian ibu di daerah tersebut
Tindak lanjut
Apabila ditemukan kasus kematian ibu yang significant di daerah itu maka perlu dilakukan :
Penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil,pemenuhan nutrisi bagi saat kehamilan,proses persalinan dan menyusui
Pemberdayaan perempuan diutamakan
Kaun pria dituntut lebih memperhatikan dan bertanggung jawab atas kesehatan ibu hamil (istri) dan kesehatan reproduksi
Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan kesehatan reproduksi harus ditingkatkan
Penyuluhan pada tenaga medis akan pentingnya perawatan ibu hamil dan setelah melahirkan
Kematian Bayi
Penyelidikan Epidemiologi
1. Pendataan jumlah kematian bayi (lahir mati) di daerah tersebut baik data puskesmas,rumah sakit maupun bertanya pada masyarakat
2. Mengetahui faktor resiko,keadaan ibu hamil yg beresiko dan faktor dalam keluarga ibu hamil
Tindak Lanjut
Bila dalam pendataan ditemukan jumlah kematian bayi yang significant maka sebaiknya dilakukan :
Ø Penyuluhan mengenai KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
Ø Pemberitahuan tentang faktor penyebab dan pencegahan agar tidak terjadi kematian bayi (lahir mati)
Ø Pelayanan kesehatan dan pemeriksaan rutin ibu hamil akan kondisi kehamilan
Ø Pemantauan kesehatan ibu hamil secara berkala
Bila tidak terlalu banyak kasus kematian bayi maka yang dilakukan adalah penyuluhan KIA dan peningkatan pengetahuan kesehatan ibu hamil untuk menjaga kandungan
ADHINNINGTYAS RACHMAWATI RADITE
E2A009093
REG I 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar